Entah bagaimana cara sang sopir mengemudikan bis-nya, yang pasti aku dan penumpang lainnya terkejut ketika kami tiba di Terminal Bis Melaka Sentral 1,5 jam lebih cepat dari yang seharusnya. Perjalanan Penang - Melaka yang normalnya ditempuh dalam waktu 7 jam, berhasil kami tempuh dalam waktu 5,5 jam. Menyeramkan. Sepasang penumpang yang belakangan aku ketahui adalah warga negara China bahkan sampai berkali-kali bertanya padaku apakah benar kita sudah sampai di Melaka =)
Hujan deras menyambut kami pagi itu, Melaka, akhirnya tiba juga aku di kota ini. Sebuah kota pelabuhan yang pada tahun 2008 (bersama George Town, Penang) dinobatkan sebagai World Heritage oleh UNESCO. Bukan hanya bangunan-bangunan tua dan aneka arsitektur serta tata kota yang cantik yang memanggilku untuk singgah di Melaka, namun ada sebuah undangan cantik yang membuatku menjejakkan kaki di Melaka pagi itu, maka atas dia dan restu-Nya aku tiba di Melaka, mencoba menata hati dan merangkai kisah baru dalam hidup.
Bus Panorama Melaka no. 17 membawaku meninggalkan terminal bus untuk langsung menuju pusat wisata kota Melaka, Stadhuys atau bangunan merah. Ongkosnya sebesar RM 1,3. Jangan khawatir terlewat, karena sopir bus sudah paham benar kemana tujuan kita, namun jangan pula ketiduran sehingga ketika sopir bus berteriak "Bangunan Merah" kita malah tetap duduk tertidur. Aku tiba di Bangunan Merah masih sangat pagi, para petugas kebersihan baru memulai pekerjaannya, bahkan pusat informasi pariwisata pun masih tutup, padahal aku ingin meminta free map disana.
Bus Panorama No. 17 |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Belanda, eh bukan, masih di Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Hati-hati naik becak seperti ini di Melaka, tanya dulu dan sepakati tarifnya |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Sayang sekali, aku datang disaat yang tidak tepat, Melaka sedang mempercantik diri saat aku tiba, beberapa bangunan (termasuk stadhuys dan Museum Cheng Ho) tidak bisa dikunjungi karena sedang renovasi. Melaka ini adalah kota yang kecil, kita bisa jelajahi melaka hanya dalam satu hari, namun sepertinya akan lebih baik jika kita juga bisa menghabiskan malam disini. Melaka adalah kota tua yang jika kita resapi, maka setiap sudutnya akan bercerita. Cerita tentang masa-masa penjajahan, era keemasan sebagai kota pelabuhan, keanekaragaman budaya dan religi, hingga cerita cinta yang layak dikenang.
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Tarif Melaka River Cruise |
Melaka |
Tarif dan jam operasional Musium Samudra |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Tarif dan jam operasional Musium Rakyat |
Melaka |
Jam operasional Musium Perangko Melaka |
Tiket masuk Musium Perangko Melaka |
Melaka |
Melaka |
Information Tourist Center |
Buka alas kaki kalau mau masuk ke Information Tourist Center =) |
Penginapan di Melaka relatif murah, sebelum tiba di Melaka aku sempat mencari-cari penginapan lewat situs agoda.com dan aku menemukan penginapan dengan harga Rp. 30.000 untuk kamar dorm. Buat kamu pecinta kota tua atau museum, Melaka adalah salah satu kota yang wajib masuk dalam list kamu, tarif masuk museum beragam mulai RM 3 hingga RM 6. Selain itu, di melaka juga ada wahana menara Taming Sari yang memiliki fasilitas berupa kabin berputar yang bisa kita naiki sehingga kita bisa menikmati panorama kota Melaka dari ketinggian.
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Menara Taming Sari - Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Turis kurang ajar yang tidak memiliki respek sama sekali pada lokasi bersejarah =( |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Melaka |
Waktuku di Melaka memang tidak banyak, namun sungguh bermakna. Dan melalui tulisan ini aku juga ingin berterima kasih kepada Mas Wordstraveller yang telah banyak membantuku untuk mengenal Melaka sebelum aku tiba di Melaka. Bukan hanya jawaban-jawaban ringkas dari setiap pertanyaanku, mas Word Traveller bahkan mengirimi aku email yang berisi informasi lengkap seputar Melaka. Dan benar kata mas Wordstraveller, kalau Melaka itu Ngangenin. Terima kasih banyak mas =)
Keren,
BalasHapusTerima kasih, Akbar :))
BalasHapusKapan ya bang kita bs d'journey bareng
BalasHapusHayuk atuh lah kita kemon :))
Hapuswah, gak ajak2x nih"....... padahal baru 3 minggu lalu gw di KL bro"
BalasHapusTuh.....siapa coba yang ngajak-ngajak?? wkwkwkwk
Hapusmas, gimana sih caranya hunting tiket promo?
BalasHapusHallo mba Adel, terima kasih sudah mampir di blog saya....mmmhhhhh gimana ya?? hehehe....kalau saya sih saya mengikuti (follow) setiap akun twitter maskapai yang biasanya promo, lalu jadi member mereka yang mana nantinya secara otomatis kita dikirimi newsletter via email. Tapi cara yang paling efektif sih, ya dapet informasi dari teman, coba mba follow beberapa akun twitter yang biasanya kasih info kalau ada maskapai yang lagi promo, atau kalau di facebook mba bisa gabung di grup Backpacker Dunia yang biasanaya kalau ada promo sesama anggota grup akan saling menginformasikan. Sisanya ya keberuntungan mba :) Happy hunting :)
BalasHapus