"maybe you must come at weekend to meet someone here" ujarku sambil bercanda kapada Jean, seorang warga negara Perancis keturunan Kamboja yang baru beberapa saat lalu aku kenal.
"But, this is Saturday night, right?" sanggahnya
Aku hanya bisa membalas Jean dengan senyuman dan sedikit anggukan. Lalu kami berdua pun tertawa lepas.
Jean benar, jika kota ini hanya ramai di akhir pekan, maka kemana warga kota malam itu? dan jika akhir pekan saja sesunyi malam itu, bagaimana dengan hari-hari biasa? kami berdua terus berjalan menyusuri sisi sungai Kinta menuju area Kinta River Walk yang menurut Jean adalah sebuah tempat yang menjanjikan keramaian khas akhir pekan kota Ipoh, Jean mendapatkan informasi tersebut dari seorang warga lokal yang mengatakan bahwa setiap akhir pekan ada panggung hiburan di area Kinta River Walk. Namun keramaian yang penduduk lokal maksudkan sepertinya tidak sesuai dengan harapan kami. Di lokasi tersebut memang tampak ramai oleh penduduk kota Ipoh yang menikmati akhir pekan bersama keluarga mereka, lampu LED warna warni membentuk pohon pinus menghiasi pinggiran sungai, aneka sepeda hias dengan lampu meriah juga hilir mudik melewati kami. Ramai, tapi bukan ramai yang kami inginkan. Ramai ini sunyi, bahkan cenderung romastis, dan aku tidak mengharapkan romantisme malam itu. Karena aku berjalan bersama Jean, pemuda setengah baya berwajah Asia namun memiliki kewarganegaraan Eropa.
Aku dan Jean menginap di penginapan yang sama, malam itu adalah malam ketiga Jean berada di kota Ipoh yang sekaligus malam terakhir karena besok pagi dia akan melanjutkan perjalanan ke Singapura. Nama lengkapnya Jean-Pierre Cheng, memiliki orang tua yang berasal dari Kamboja namun entah bagaimana ceritanya dia bisa memiliki passport Perancis. Dia mengaku sebagai seorang mahasiswa yang sedang menghabiskan masa liburan dengan keliling Asia Tenggara, namun sayang, Indonesia tidak berada dalam agenda Jean, dia beralasan waktu yang dia miliki tidak mencukupi untuk sekedar singgah di Indonesia. Dan buatku Jean bukanlah orang yang pertama, beberapa kali aku sempat bertemu pejalan yang seperti Jean, mereka keliling Asia Tenggara namun `lupa` singgah di Indonesia dengan berbagai alasan.
Ipoh adalah ibukota Negara Bagian Perak di Malaysia, seperti yang pernah aku ceritakan pada tulisan sebelumnya (baca : Kota Transit Bernama Had Yai) aku memilih pergi ke Ipoh hanya karena tertarik dengan namanya yang unik. Selain itu, melalui google aku mengetahui bahwa di Kota Ipoh juga ada kawasan kota tua atau heritage area dan beberapa street art seperti di Georgetown, Penang. Namun ternyata kota Ipoh tidak sesuai dengan harapanku, heritage area yang dimaksud hanya memiliki beberapa buah bangunan yang tidak bisa kita masuki, bahkan street art yang ada hanyalah berupa beberapa buah gambar yang berada pada sebuah gang. Aku kecewa dengan kenyataan ini, apalagi waktuku yang terbatas membuatku tidak bisa menjelajahi Ipoh lebih luas lagi, padahal ada beberapa tempat menarik yang bisa kita kunjungi seperti Perak Tong Cave Temple, Gua Tempurung, taman bermain Lost World of Tambun, atau Cameron Highland yang berjarak 1 - 2 jam perjalanan dengan menggunakan bus umum. Namun kecewa yang aku rasakan sirna seketika saat aku sempat untuk mengunjungi Kellie`s Castle yang berada sedikit diluar kota Ipoh. Cerita tentang Kellie`s Castle bisa dibaca disini.
Tidak perlu tergopoh untuk mencapai Ipoh, pergilah kesana saat kita merasa bahwa dunia terlalu bising, resapilah keheningan yang ditawarkan kota ini sambil menikmati secangkir white coffee.
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh - Masjid India Muslim Ipoh, berdiri sejak 1908 |
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh |
Iklan =) |
Suasana Kota Ipoh - Birch Clock Tower |
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh - Birch Clock Tower dengan latar belakang Masjid Negara |
Suasana Kota Ipoh - Pengelola gedung ini pasti punya anggaran khusus untuk membersihkan 'jejak' puluhan burung gagak =) |
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh - Gedung Dewan Bandaran Ipoh, saat aku kesana sedang ada acara pernikahan, mungkin gedung ini semacam hall kota yang bisa di sewa |
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh - Ini suasana malam di Kinta River Walk |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Street Art Kota Ipoh |
Suasana Kota Ipoh - Kinta River Walk di siang hari, abaikan saja kabel yang melintang itu =) |
Suasana Kota Ipoh - Foto diambil saat pagi hari dari atap penginapan |
Nama kotanya unik, mirip nama teman saya.
BalasHapusSuka dengan dengan coretan dindingnya, kreatif.
Nah, bener banget Akbar. Aku juga berpendapat bahwa nama kotanya unik :)
BalasHapusTerima kasih sudah mampir, Akbar
sepertinya ipoh banyak juga bangunan2 tua dan strreet artnya keren mirip street art di penang :D
BalasHapusKalau menurut saya sih tidak terlalu banyak, dan street art-nya juga terkesan dipaksakan. Jika boleh membandingkan, jauh sekali dengan apa yang ada di Penang.
HapusTerima kasih sudah berkunjung, Mas Dede Ruslan :)
Hi Adi,
HapusWah.. Kota nya tenang sekali ya.. Disana transport sulit tidak ? Untuk keliling kota ipoh, paling di rekomendasi naik apa ?. Thank you sebelumnya
Hi Adi,
HapusWah.. Kota nya tenang sekali ya.. Disana transport sulit tidak ? Untuk keliling kota ipoh, paling di rekomendasi naik apa ?. Thank you sebelumnya
Benar, kotanya sangat tenang. Saat di Ipoh saya lebih banyak jalan kaki, tidak sekalipun menaiki kendaraan umum, jalan kaki rasanya cukup untuk keliling-keliling kota Ipoh :)
Hapus