Poster Kelana Kota Tua |
Bukannya aku tega, tapi memang Bapaknya tidak mau gantian dibonceng. Dia menyuruhku untuk duduk tenang di boncengan belakang sepeda onthelnya, dia bilang dia sudah terbiasa membawa beban puluhan kilo dengan sepeda tua itu. Aku menuruti saja kemauannya, padahal jantung ini berdegup kencang saat si Bapak beberapa kali oleng tidak bisa mengendalikan beban sepedanya. Begitu pula saat dia bermanuver meliuk-liuk atau berbelok arah secara tiba-tiba di depan truk-truk besar yang melintasi jalan raya. Aku hanya duduk diam, berdoa dan pasrah di jok belakang sepeda onthel tua berwarna abu-abu kelam tersebut.
Bapak tua yang sepedanya aku naiki ini adalah salah satu dari seratusan pengemudi sepeda onthel di kawasan Kota Tua, mereka turut terlibat dalam kegiatan Komunitas Historia Indonesia (KHI) pada hari itu. KHI mengadakan beragam kegiatan dalam rangka merayakan hari ulang tahun kota Jakarta yang ke-487, salah satunya adalah Kelana Kota Tua. Dalam kegiatan tersebut, kita diajak berkeliling kota tua Jakarta dan mengunjungi titik-titik sejarah kota Jakarta dengan menggunakan sepeda onthel. Kelana Kota Tua berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 21 & 22 Juni 2014 dengan peserta yang berbeda-beda. Rute kelana kota tua dimulai dari Pelabuhan Sunda Kelapa dan berakhir di Taman Fatahillah.
Dalam perjalanan, rombongan kami singgah di berbagai tempat bersejarah kota Jakarta, antara lain Menara Syahbandar Jakarta, Jembatan Kota Intan dan Toko Merah. Tidak lupa pemandu rombongan dengan penuh semangat memberikan penjelasan kepada peserta tentang sejarah dari tempat atau bangunan-bangunan tersebut. Selain tempat dan bangunan bersejarah, rombongan juga melewati beberapa jalan yang penuh cerita dari masa lalu seperti Jalan Tongkol, Jalan Cengkeh, Jalan Kopi dan Kali Besar yang dahulu memiliki peran penting dalam tatanan kehidupan kota Batavia. Tidak hanya itu, rombongan pun melintasi beberapa bangunan bersejarah di seputar wilayah kota tua seperti Stasiun Kota, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri dan terakhir rombongan berhenti di sebuah rumah yang hampir hancur karena ditumbuhi tumbuhan parasit, Rumah Akar.Setelahnya, kelana dilanjutkan dengan berjalan kaki memasuki Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum wayang dan seluruh rangkaian kegiatan Kelana Kota Tua berakhir di pelataran Museum Sejarah Jakarta.
Yang hebat dari acara ini adalah pesertanya tidak dipungut bayaran alias gratis. Bahkan peserta mendapatkan roti dan air mineral sebagai sarapan pagi pada saat registrasi ulang, lalu di siang hari peserta mendapatkan nasi kotak sebagai makan siang. Tidak hanya itu, kepala para peserta pun dilindungi dari panas terik matahari dengan dibagikannya sebuah topi berwarna kuning menyala dan sebuah pin cantik bertuliskan Kelana Kota Tua.
Pada kesempatan itu, dengan menggunakan sepeda onthel para peserta Kelana Kota Tua pun diajak untuk menjadi pengiring Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mari Elka Pangestu beserta rombongan dari Kedutaan Besar Belanda yang hadir dalam rangka pembukaan kegiatan Kota Tua Creative Festival 2014 di Taman Fatahillah. Rupanya, Kelana Kota Tua yang diadakan oleh KHI ini adalah bagian dari kegiatan besar yang bertajuk Kota Tua Creative Festival 2014 tersebut. Sebuah acara gratis yang mengajak warga Jakarta dan pengunjung kota tua untuk mengenali potensi dari ruang-ruang terbuka publik yang sangat unik, serta mengenal bangunan warisan sejarah Jakarta yang kini sudah mulai terlupakan keberadaanya.
Terima kasih Komunitas Historia Indonesia atas segala kebaikannya telah mengadakan kegiatan yang luar biasa ini.
Pasukan Sepeda Onthel Siap Mengantar Peserta Kelana Kota Tua |
Bapak-bapak pengemudi sepeda onthel |
Sepeda onthel berbagai usia turut memeriahkan Kelana Kota Tua |
Peserta Mendapatkan Roti dan Air Mineral Saat Daftar Ulang |
Briefing Sebelum Berangkat Kelana Kota Tua |
Berangkat !!!! |
Menara Syahbandar Jakarta |
Kelana Kota Tua Naik Sepeda Onthel |
Membelah jalan diantara truk-truk besar |
Disekitar Stasiun Kota |
Melintasi Museum Bank Indonesia |
Pemandu Menjelaskan Sejarah Toko Merah |
Toko Merah |
Menunggu Rombongan Ibu Menteri |
Mengiringi Ibu Menteri Memasuki Taman Fatahillah |
Menteri Paraiwisata & Ekonomi Kreatif RI bersama Duta Besar Belanda |
Pin Kelana Kota Tua |
Bahagia :) |
-Jakarta, 22 Juni 2014-
0 comments
Posting Komentar