Suasana pagi di Hong Kong |
Salah satu kendala terbesarku saat melakukan perjalanan ke Hong Kong (dan Macau) adalah mahalnya tarif penginapan disana. Dari yang aku alami, sangat susah mencari penginapan yang tergolong murah di Hong Kong, penginapan murah yang aku maksud adalah penginapan dengan tarif paling mahal sebesar Rp. 150.000/orang/malam. Bahkan dua situs pencarian kamar yang biasa aku gunakan pun selalu memberikan harga yang tidak memuaskan.
Beruntung secara tanpa sengaja aku menenukan situs airbnb.com, melalui situs tersebut aku mendapatkan harga yang menurutku adalah harga terbaik, yaitu 12 Euro per malam untuk sebuah tempat tidur di kamar dorm mix. Harga ini menurutku cukup murah, karena lokasi penginapan tanpa nama tersebut dekat dengan halte bus dan stasiun MTR Sham Sui Po, selain itu terdapat banyak minimarket disekitar penginapan. Fasilitas yang didapat pun sangat lumayan, dengan 12 Euro aku mendapatkan tempat tidur yang bersih, wi-fi, pendingin ruangan (kipas angin dan AC), safe box, dan kamar mandi berbagi yang dilengkapi dengan pemanas air. Bagian terhebat dari penginapan ini adalah adanya dapur yang peralatan (termasuk kulkas) serta bahan-bahan makanannya (sisa/peninggalan tamu) bisa kita gunakan.
Ini adalah pengalaman pertamaku menggunakan jasa airbnb, dari pengalaman pertamaku ini aku merasa bahwa cara mencari kamar dengan jasa airbnb tidak jauh berbeda dengan cara mencari kamar melalui situs pencarian kamar seperti agoda.com atau hostelbookers.com. Kita tinggal buka situs, masukkan kota tujuan dan tanggal menginap, lalu memilih penginapan sesuai dengan yang kita inginkan.
Pengalaman pertamaku menggunakan jasa airbnb ini pun sangatlah positif, aku mendapatkan tuan rumah (host) yang baik dan komunikatif. Namanya adalah Steve Choi, walaupun hingga aku pulang dari Hong Kong kami tidak pernah berjumpa, namun Steve selalu berusaha membantu dan menjawab setiap hal yang aku tanyakan melalui email maupun sms dengan rinci dan jelas. Untuk mencapai tempat Steve dari bandara internasional Hong Kong kita bisa menggunakan MTR atau bus, tempatnya cukup jauh dari bandara, namun jika kita memperhatikan dengan baik petunjuk yang diberikan tidak terlalu sulit untuk menemukannya. Petunjuk arah menuju tempat host akan dikirimkan melalui email oleh airbnb beberapa hari sebelum keberangkatan kita.
Sesuai saran Steve aku memilih menggunakan bus dari pada MTR untuk menuju tempatnya, ternyata saran ini benar-benar bermanfaat, perbedaan tarif antara bus dan MTR dari bandara menuju tempat Steve sangat mencolok, dengan menggunakan MTR kita harus membayar sebesar HKD 90 sedangkan dengan menggunakan bus kita hanya membayar HKD 14 =P
screen shoot petunjuk arah yang diberikan airbnb lewat email |
Penginapan Steve Choi berada dibalik pintu besi itu |
Melalui SMS Steve akan memberikan angka kombinasi gembok kotak itu, didalam kotak ada kunci untuk masuk kedalam penginapan |
Lorong dibalik pintu besi menuju penginapan |
Lorong dibalik pintu besi menuju penginapan |
Pintu besi selanjutnya yang harus kita lewati |
Jika menginap di tempat Steve, gambar srigala ini menjadi patokan pintu mana yang harus kita masuki |
Tempat tidur yang aku tempati | sumber foto : airbnb.com |
Pemandangan dari balkon |
Dapur yang bisa kita gunakan secara bebas bertanggung jawab |
Dapur yang bisa kita gunakan secara bebas bertanggung jawab |
Dapur yang bisa kita gunakan secara bebas bertanggung jawab |
Kamar mandi lengkap dengan pemanas air |
Mesin cuci yang bisa kita gunakan secara bebas bertanggung jawab |
Free food, welcome donation :) |
Mirador Mansion
Malam terakhir di Hong Kong, yaitu pada malam ketiga, aku berpindah tempat ke sebuah penginapan di gedung Mirador Mansion, nama penginapannya adalah Seaview Guest House. Tarifnya sebesar USD 20,64 untuk sebuah tempat tidur di kamar dorm mix 12 bed, aku memesan kamar lewat hostelbookers.com dengan menggunakan kartu kredit, maka aku harus membayar uang muka sebesar 12% dan sisa pembayaran langsung kita bayarkan kepada pihak penginapan.
Pagi sekali aku sudah tiba di Mirador Mansion, gedung Mirador Mansion dan tetangganya gedung Chungking Mansion adalah gedung yang cukup terkenal dikalangan pejalan yang memilih menginap di penginapan murah. Karena selain sebagai pusat perbelanjaan, di kedua gedung ini terdapat banyak sekali penginapan dengan tarif yang cukup murah. Maka tidaklah sulit mencari gedung ini karena petunjuk arah menuju gedung Mirador Mansion dan gedung Chungking Mansion sangat banyak.
Di Seaview Guest House aku bertemu dengan petugas penginapan yang bernama Omar. Cukup sulit untuk menjelaskan padanya bahwa aku telah memesan kamar dan telah membayar uang muka, entah dia pura-pura atau memang tidak mengerti dengan proses pemesanan tersebut. Berulang kali Omar berusaha menghubungi pemilik penginapan namun tidak berhasil, hingga akhirnya dia memperbolehkan aku untuk early check-in dan menyimpan ransel di kamar. Uang sisa pembayaran sebesar USD 18,16 (HKD 140,80) aku berikan padanya, saat aku meminta tanda bukti pembayaran Omar tidak bisa memberikan dengan alasan bukti pembayarannya ada dilaci yang terkunci. Mengkhawatirkan memang, tapi saat itu aku berusaha berfikiran positif dan optimis tidak akan terjadi apa-apa.
Setelah menyimpan tas di kamar yang Omar tunjukkan aku langsung pergi dan kembali pada malam hari, saat aku kembali itulah aku bertemu dengan pemilik penginapan, seorang wanita berusia kurang lebih 45 tahunan. Aku ceritakan padanya bahwa aku menginap disana dan aku telah menyelesaikan proses pembayaran kepada Omar, aku lega karena dia mengetahui tentangku, artinya sudah tidak ada masalah dengan pembayaranku.
Namun rupanya ada kejutan lain yang menanti, saat membuka kamar ada seorang wanita bule yang sedang membaca buku di tempat tidurnya dan dia nampak heran dengan kehadiranku disana. Ternyata di Seaview Guest House tidak ada kamar dorm mix, mereka memisahkan antara kamar pria dan wanita, dan aku menyimpan ranselku di kamar wanita, sialan si Omar.
Lalu ibu pemilik penginapan mengantarkanku ke kamar pria dan ternyata kamarnya telah penuh !!!
Kejutan-kejutan tersebut adalah rangkaian awal dari cerita manisku malam itu, dengan meminta maaf, ibu pemilik penginapan memindahkan aku ke penginapan milik adiknya yang berada dua lantai dibawah Seaview Guest House. Alhamdulillah, ternyata aku dipindahkan ke sebuah kamar besar yang didalamnya terdapat tiga tempat tidur yang dijadikan satu, dan kamar mandi dalam yang dilengkapi dengan shower air panas. Aku yakin, tarif kamar itu lebih dari Rp. 450.000 per malamnya.
Kamar `mewah` dengan tiga tempat tidur :) |
Kamar mandi `mewah` hehehehe |
Bersyukur =)
- Hong Kong, 10 Agustus 2014 -
Susah2 gampang cari penginapan di HK. Kapan lalu beli dari hostel.com. dapat penginapan di lt 4 ngak ada lift, naik tangga gempor trus masuk nya dari minimarket dan termyata lt 2,3 nya kantor orang jd kamar2 nya di lantai 4&5 #rempong.
BalasHapusUdah gitu kamar nya sempit buat ber 3, kalo mau ke kamar mandi mesti lompat2 kasur hehe. Beruntung banget dirimu haha
Iya kak, aku sangat bersyukur. Aku juga bersyukur saat kak Cumi sudah mulai blogwalking lagi dan sudi mampir ke blog saya hahahahha
HapusSenang baca petualangannya mas Adi nih...
BalasHapusAlhamdulillah.....terima kasih sudah mampir mas Agus :)
HapusMksih telah berbagi pengalaman mas.Ditunggu kunjungan balik ke blog saya ya. :D
BalasHapusIya sama-sama mas, terima kasih juga sudah mampir. Segera menuju http://ikhsananugrah18.blogspot.com/ :)
Hapusdi tunggu loh.. :D
BalasHapusTernyata sebegitu lumayan ribetnya ya Mas cari penginapan di hongkong yang gemerlap. Tapi saya terkesan sama Steve Choi. Njenengan pun bahkan tidak sempat bersua. Tentu dengan landasan kepercayaan, harus dibayar dengan disiplin dan bertanggung jawab. Salut! :)
BalasHapusya mungkin begitu kali ya jika menggunakan Airbnb, kepercayaan kunci utamanya :)
HapusSaya berangkat ke HK akhir mei besok berdua istri, tapi sampai sekarang belom booking di mana-mana hahaha... terimakasih sharingnya :)
BalasHapusSama-sama mas Denote, senang sekali jika apa yang saya tulis bermanfaat bagi orang lain.
HapusHK nenurut saya kota yang romantis walaupun memang disana serba mahal.
=)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmas, kalo untuk traveller perempuan yang sendirian , apa kha aman jika nginap di chungking mansion atau mirador mainsion? saya kebetulan akan ke hongkong bulan oktober ini sendirian hehe need saran mas hehe
BalasHapusSebetulnya relatif aman mba Yauma, tapi memang suasana malam disekitaran situ kurang nyaman.
HapusMemang di Mirador Mansion ini banyak banget penginapan low budget ya, tapi klo buat perempuan katanya kurang recomended. Saya kemaren akhirnya nginep di daerah Tsim Sha Tsui. Siapa tau para traveler butuh reviewnya
BalasHapushttp://ceritanggita.blogspot.co.id/2016/11/penginapan-di-hong-kong-homy-inn-tsim.html
Salam kenal ya Mas Adi